APLIKASI PENDEKATAN KONSEP LEAN UNTUK MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITY PADA LEMBAGA KONSUIL (KOMITE NASIONAL KESELAMATAN UNTUK INSTALASI LISTRIK) DI BANYUWANGI

Harliwanti Prisilia, Harliwanti (2015) APLIKASI PENDEKATAN KONSEP LEAN UNTUK MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITY PADA LEMBAGA KONSUIL (KOMITE NASIONAL KESELAMATAN UNTUK INSTALASI LISTRIK) DI BANYUWANGI. APLIKASI PENDEKATAN KONSEP LEAN UNTUK MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITY PADA LEMBAGA KONSUIL (KOMITE NASIONAL KESELAMATAN UNTUK INSTALASI LISTRIK) DI BANYUWANGI. ISSN 978-602-70604-1-8

[img] Text (PROSIDING)
04 Aplikasi Pendekatan Konsep Lean Untuk Mengurangi Non Value Added Activity Pada Lembaga Konsuil (Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik) Di Banyuwangi.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 30 December 2025.

Download (187kB) | Request a copy
[img] Text (CEK PLAGIAT)
04 Aplikasi Pendekatan Konsep Lean Untuk Mengurangi Non Value Added Activity Pada Lembaga Konsuil (Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik) Di Ban.pdf - Other
Restricted to Registered users only until 30 December 2025.

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (PEER REVIEEW)
PEER REVIEW.pdf - Other
Restricted to Registered users only until 30 December 2025.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penerapan konsep lean selama ini tidak hanya di sektor manufaktur tetapi sektor jasa juga menerapkan konsep lean untuk meningkatkan performansinya. Lembaga Konsuil adalah satusatunya perusahaan jasa yang berperan sebagai lembaga pemeriksa instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah. Oleh karena itu lembaga Konsuil dituntut untuk dapat meningkatkan kepuasan pengguna jasanya dengan cara melakukan efisiensi yaitu dengan cara mengurangi Non Value Added Activity (waste). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi waste dari proses pelayanan pemeriksaan instalasi pada lembaga konsuil. Penelitian diawali dengan memahami karakteristik sistem secara umum melalui Big Picture Mapping. Setelah itu dilakukan Root Cause Analysis untuk mengetahui akar penyebab masalah yang terjadi. Dari hasil penelitian yang didapatkan waste kritis yang sering terjadi yaitu waiting, defect dan unnecessary inventory. Berdasarkan hasil Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) didapatkan penyebab kritis dari waste waiting adalah kurangnya petugas pemeriksa lapangan dan proses validasi data yang berlebihan, penyebab kritis waste defect adalah pemasangan instalasi listrik yang tidak sesuai dan penyebab kritis dari unnecessary inventory adalah berkas yang tidak segera diproses oleh koordinator lapangan. Berdasarkan FMEA terbangun tiga rekomendasi perbaikan dari masingmasing waste kritis.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: ST.,MT HARLIWANTI PRISILIA SLAMET
Date Deposited: 06 Jan 2021 07:20
Last Modified: 06 Jan 2021 07:20
URI: http://repo.untag-banyuwangi.ac.id/id/eprint/185

Actions (login required)

View Item View Item